Pages

Kamis, 03 September 2015

Sudut Jurusan (Azimut)


Azimut adalah sudut yang diukur searah jarum jam dari sembarang meridian acuan. Dalam pengukuran tanah datar, Azimut biasanya diukur dari utara, tetapi para ahli astronomi, militer dan National Geodetic Survey memakai selatan sebagai arah acuan.

Seperti ditunjukkan dalam gambar 1, Azimut berkisar antara 0 sampai 360° dan tidak memerlukan huruf-huruf untuk menunjukkan kuadran. Jadi Azimut OA adalah 70°, Azimut OB 145°, Azimut OC 235°, dan Azimut OD 330°. Perlu dinyatakan dalam catatan lapangan apakah Azimut diukur dari utara atau selatan.


Gambar  1  Azimut



Menghitung Azimut

Banyak juru ukur lebih menyukai Azimut daripada sudut arah untuk menyatakan arah garis, karena lebih mudah mengerjakannya, terutama kalau menghitung poligon dengan komputer.

􀀹Mencari azimuth dari titik tetap

Gambar 2. Azimuth dari titk tetap

Untuk menghitung azimuth, harus dilihat dulu arahnya terletak di kuadran berapa, dan ini dapat dilihat dari tanda aljabar dari harga (Xb – Xa) dan (Yb – Ya).  Letak kuadran dapat dilihat pada tabel berikut ini.




Tabel . 2 : Kuadran Azimuth

 









Azimuth dari rangkaian titik

Pada titik A, B, C seperti gambar disamping, diketahui azimuth αAB dan sudut β. Kemudian akan dicari besar azimuth αBC

Gambar . 9 . Azimuth Rangkaian Titik

Azimuth αBC dapat dicari dengan rumus umum sebagai berikut :

αAB = αBC ± 180º ± β    (10.2)
Dengan ketentuan sebagai berikut : 

• Harga ± 180º dapat dipilih (+) atau (−) , hasilnya akan sama saja
• Harga ± β : - dipakai tanda (+) bila sudut β berada di kiri garis A-B-C
- dipakai tanda (−) bila sudut β berada di kanan garis A-B-C
• Bila azimuth lebih besar dari 360°, maka harus dikurangi 360°
Bila azimuth lebih kecil dari 0°, maka harus ditambah 360°


CONTOH 1.

Diketahui : ϕAB = 50°
             
           β = 220° 

Ditanya : ϕBC = ?

Jawab : ϕBC = ϕAB + 180º + β = 50° + 180° + 220° = 450° − 360° = 90°
atau ϕBC = ϕAB −180º + β = 50° − 180° + 220° = 90°


Referensi
Brinker, Russell C, 1986. Dasar Dasar Pengukuran Tanah Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga,139-146
Purwohardjo, Umaryono U, 1986. Pengukuran Horizontal. Bandung: Jurusan Teknik Geodesi ITB, 20-22

SOAL KUIS

1.    Apakah yang disebut dengan sudut azimuth? Berilah penjelasan..

2.    Gambarkan cara mencari sudut azimuth dari titik tetap, dan tuliskanlah rumusnya..


3.    Hitunglah zimuth dari OA, OB, OC, OD, OE, OF, dan OG apabila diketahui bahwa:
a.     A adalah arah Timur Laut
b.     B adalah arah Timur
c.      C adalah arah Tenggara
d.     D adalah arah Selatan
e.      E adalah arah Barat Daya
f.       Fadalah arah Barat
g.     G adalah arah Barat Laut

4.        Diketahui  azimuth antara titik O dan A adalah   α = 60o
Dengan menggunakan rumus kuadran azimuth, tentukan besarnya sudut azimuth pada OB, OC dan OD.


 







11 komentar:

  1. Rumusnya lengkap,
    oh ya saya punya contoh perhitungan mencari jarak dan azimuth antara 2 koordinat

    BalasHapus
  2. Gk ada cara efektif yg bisa di pahami kah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rumusnya apakah dari sananya apa begini kah? Gk ada cara lain selain itu kah?

      Hapus
  3. Terima kasih atas masukannya dan akan saya coba pelajari kembali dgn contoh yg lain

    BalasHapus
  4. Acuan 0 derajat dalam theodolit adalah Utara (Y) dan arah putar + searah jarum jam.

    Acuan 0 derajat dalam autoCad adalah Timur (X) dan arah putar + berlawanan jarum jam.

    Kadang suka pusing menerapkan data yang didapat theodolit ke dalam Cad, karena beda acuan. Gambarnya jadi kayak di rotasi dan dicerminkan.

    BalasHapus
  5. Contoh soal begini ada ngga yang bisa jelasin ? 😁
    Dik: A(+15602,75 ; -80725,88)
    Dit: sudut jurusan alpha ab dan jarak dab ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus